13.11.14

dian sastro

ohh... siapa sih yg di indonesia ga kenal dian sastro? cewek cantik, pintar & berbakat ini :D

aku termasuk penggagumnya sejak dulu, dari awal dia menang gadis sampul, aku udah ngerasa aja kalo dian sastro bakal sukses, keliatan aja gitu (pertama kali aku langganan majalah gadis pada waktu itu pas covernya dian sebagai pemenang gadis sampul 1996).

disini aku ga akan cerita mengenai gimana pintarnya dia & cantiknya dia (karena aku yakin udah buanyak banget yg bahas itu), sudah banyak berseliweran cerita tentang kesuksesannya, gimana ibunya mendidik dian dari kecil (yg buat aku terkaget2 juga). disini aku terinspirasi nulis karena nonton dian sastro di net tv bersama ibunya & malah kagum dengan salah satu kata2 ibunya di acara tersebut.

"saya tidak bisa mengintervensi dian dalam mendidik anaknya", wow.. buat saya kata2 itu mengena banget, karena yg saya tau, masih banyak orang tua yg ikut campur dalam mendidik cucunya. bukannya ga boleh sih, cuma menurut saya kadang hal2 itu bisa menjadi perpecahan (ini krn membaca status salah satu teman di fb), apalagi kadang cara mendidik anak jaman sekarang dengan dulu kan beda ya. mungkin kalo ortunya sekedar memberi saran, & mau menerima masukan ya gapapa, cuma ga jarang malah ortunya yg lebih banyak mengatur ini itu & merasa paling benar (padahal sejatinya ilmu itu harusnya terus di update).

buat saya, ga gampang menjadi seperti yg ibunya dian sastro lakukan & entah lah apa saya bisa seperti itu nanti, mudah2an bisa ya :D

6.11.14

kenangan

beberapa bulan ini, lagi sering banget dikejutkan oleh berita meninggalnya teman/ pasangan teman yg mendadak, entah karena kecelakaan / meninggal dalam tidurnya. kaget banget pas dengar, bahkan bikin ga bisa tidur, kebayang gimana dia & anak2 menghadapinya, bikin lemas & ngerasa tertampar, yg kebayang sama aku, kenangan2 yg mereka tinggalkan, bikin aku berpikir....

sudahkah aku menjadi orang tua yg baik buat anak2? apa yg aku tinggalkan buat meraka? ingat utang yg inginnya segera dilunasi, kenangan apa yg anak2 & keluarga ingat tentang aku?

apakah aku yg selalu bahagia bermain bersama meraka? apakah aku yg seringnya sibuk sendiri sehingga anak2 merasa dicuekin? apakah aku yg sering marah kalo diingatkan? apakah aku yg sering mengeluh capek?  apakah aku yg marah ketika anak2 meminta perhatian lebih? apakah aku yg membentak mereka? apakah aku sudah mengajarkan mereka hal2 baik? apakah aku sudah mengajarkan mereka untuk sabar & kuat menghadapi banyak hal? apakah aku sudah mengajarkan mereka kerja keras? mengajrkan mereka tanggung jawab? dan berbagai pikiran bermain di kepalaku.

begitu pun dengan pasanganku, apakah aku sudah cukup memberi perhatian kepadanya? apakah aku sudah cukup membantunya? apakah aku sering membuatnya marah? apakah aku sering membuatnya menangis? apakah semua yg terjadi karena kesalah2anku? apakah aku sudah membuatnya bahagia? apakah aku sudah memberi rasa nyaman kepadanya? daaann banyak pertanyaan2 lainnya.

teman yg meninggal dalam tidur nyenyaknya pun, membuatku tersadar, betapa aku lalai, berpikir tidur dulu nanti shalat isyanya bangun malam sekalian tahajud, padahal siapa yg tahu apakah kita akan terbangun lagi / tidak. alhamdulillah selama ini aku masih diberi kesempatan melaksanakan itu, kalo tidaaakkk, aku malah meninggalkan satu shalat wajib, hiks :(


Ya Allah... sesungguhnya kematian itu pasti & dekat, kematian itu adalah pengingat bagi kita, bekal apakah yg sudah aku siapkan?? Astagfirullahaladziim...