6.12.09

bila si mungil bisa bercerita

Begitu ruh Tuhan ditiupkan ke rahim, ke dalam janin, ternyata menjadi mampulah dia untuk berpikir, merasakan, melihat, mendengar, dan sebagainya..

Ada bagian diriku di dlm sini, seperti bergerak di tmpt & di luar mauku, berdetak tiada henti. Belakangan aku tahu, ia bernama jantung yg fungsinya memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung ini sepertinya sudah sjk awal -sblm aku tahu dadaku- berdetak tiada henti. Krn begitu aku sadar, ia seperti sdh beberapa lama bekerja. Ia adalah mesin serba otomatis yg punya cara sendiri mengatur gerak atau kerjanya di dlm diriku & sepertinya menjadi bukti hidupnya jasadku. Ia terus berdetak tak perduli apakah aku tertidur atau bangun. Ia hny terasa lbh cpt bila aku merasa kejutan atau kaget akibat gerakanku sendiri atau gerakan tmpt yg di dalamnya sekarang aku tinggal.

Lalu indera yg mulai bekerja serta kemampuan motorikku menggerakkan kaki & tangan meskipun sgt perlahan, terasa msh berat krn ruang disekitarku tdk kosong melompong atau lengang.

Mataku menyapu sekeliling, remang2. Tampak ruangan tempatku penuh air, di bwh, di samping, bahkan di atasku. Tubuhku berada di dlm air! Tapi meskipun aku tenggelam di dalam air, aku tdk merasa basah. Sepertinya lendir bening yg menyelimuti seluruh tubuhku, melindungiku dari air di sekeliling. Aku jd tahu, ruang berair itu menciptakan jarak antara aku dan batasnya.

Aku tdk tinggal di kotak kaca, tp tinggal di dlm rahim, dlm perut seseorang yg terhubung dgnku melalui seutas tali ari2 yg licin krn diselimuti semacam jeli. Selebihnya air. Tali ari2 yg menempel pada pusarku itu berujung pada sesuatu yg kemudian kutahu bernama plasenta dan menempel di dinding ruangan, di perut seseorang yg dipanggil ibu oleh seseorang yg dipanggil ayah.
Sepertinya kedua makhluk itu bkn ikan krn tdk hidup di dlm air dan bergerak dengan dua kaki, tdk melayang atau berenang. Seharusnya aku seperti kedua makhluk yg bisa berbunyi itu, tapi kok bentukku aneh. Ah, mngkn blm jadi. Masih mentah.
Waduh kepalaku nyut2an memikirkan siapa aku!
Syukurlah Ibu lalu mengelus perutnya yg getarannya sampai kepadaku. Membuatku tenang.

Subhannallah...

(disadur dari Panduan Spiritual Kehamilan Kado terindah Untuk Muslimah Hamil; M. Shodiq Mustika)

2 komentar:

  1. mba netaa....saya datang lagi.
    izin kopas tulisan ini ya. jempol pisan....
    tengkyuuu....

    BalasHapus
  2. siip, silahkan mbak ely :)

    BalasHapus